Calon Anggota Orari Lokal Timika yang Eksis

Cadel 002 : Agus

Cadel 034  Muh. Yunus

Ikhsan, Camar 305

Usman Camar 716

Mas Bambang, Camar 115

Andi Ahmad Jaya, Camar 309

PROFIL ALEX MANUHUTU-YF9RCJ

NAMA       : ALEX  MANUHUTU
CALL  SIGN     : YF9RCJ
ALAMAT   : JALAN YOS SUDARSO NO 20 SEMPAN-TIMIKA


PROFIL SEKRETARIS ORLOK TIMIKA-YC9VTF

NAMA        : M. KARDONO
CALL SIGN          : YC9VTF
ALAMAT    : PERUMAHAN BTN BUMI KAMORO INDAH SP 4-TIMIKA-PAPUA


Sekretaris Orari Lokal Timika M.Kardono0YC9VTF sedang menseting antena untuk mendirikan stasiunnya di SP 4

Sekretaris Orari Lokal Timika M.Kardono-YC9VTF sedang asyik berqso dengan salah seorang anggota Orari lainnya yaitu Stean Ginzel -YCWG di Jalan Elang Timika

PROFIL KETUA ORARI LOKAL TIMIKA-YE9RBO

NAMA        : H. IWAN ANWAR,SH
CALL  SIGN          : YE9RBO
ALAMAT       : JLN . BUDI UTOMO- TIMIKA-PAPUA


Berkomunikasi Menggunakan Kode Morse

Sistim komunikasi yang dikenal dewasa ini sudah banyak dijumpai, terutama dalam komunikasi Amatir Radio. Dalam dunia amatir radio hubungan komunikasi telah dikenal dengan istilah SSB ( Single Side Band ) , CW ( CONTINUOUS WAVE ) , RTTY ( Radio Teletype) , Packet Radio , Amtor , PSK31, dll.
Pada bagian ini akan di bahas tentang CW ( CONTINUOUS WAVE ). CW adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse.
Kode morse pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.
Pada Zaman Perang dunia I & II Kode morse sangat dibutuhkan pada setiap Negara karena, kegunaannya untuk dinas rahasia Negara, karena lebih singkat, lebih cepat dan masih dapat diterima sinyal pancarannya yang sangat lemah sekalipun. Disinilah kelebihan dari kode morse itu, namun kelemahannya bahwa orang beranggapan bahwa untuk belajar kode morse sangat sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Memang, untuk mempelajari kode morse membutuhkan waktu, tempat dan tentunya niat untuk belajar. Prinsipnya semakin sering berlatih kode morse baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok (Sparring partner) maka, orang tersebut semakin lihai dan dengan sendirinya kecepatan menerima dan mengirim kode morse tersebut akan semakin bertambah. Dalam mempelajari kode morse jika ingin berhasil, ikutilah tips-tips sebagai berikut :
  • Niat dalam meraih keberhasilan dalam belajar
  • Pelajari Kode morse yang mudah diingat terlebih dahulu.
  • Luangkan waktu minimal 1 ( satu ) Jam / hari untuk berlatih menerima & mengirim kode morse.
  • Rileks ( santai ), jangan ada beban dalam pikiran anda
  • Perbanyak menerima kode morse dengan menulis tangan diawali dengan kecepatan 5 kata per menit ( 5 WPM ).
  • Bersabarlah dalam belajar
  • Yakinlah bahwa anda pasti bisa dan berhasil dalam belajar.
  • Jika hari ini anda tidak dapat belajar kode morse oleh karena sibuk dan atau ada beban dalam pikiran anda maka, sebaiknya belajar kode morse dilakukan keesokan harinya.
  • Biasanya belajar kode morse yang baik dilakukan adalah pada pagi hari atau tengah malam.
  • Paculah keinginan anda bahwa, mengapa orang lain dapat belajar kode morse dengan kecepatan tinggi baik menerima atau mengirim.
  • Janganlah cepat putus asa jika tidak berhasil dalam mempelajari kode morse hari ini, upayakan keesokannya dengan harapan bahwa masih ada hari esok yang lebih baik.

Contents

[hide]

[edit] Menerima Kode Morse

Mempelajari kode telegrafi sama dengan mempelajari bahasa baru, yaitu BAHASA KODE. Bila diperhatikan, kode telegrafi ini sesungguhnya adalah BAHASA SUARA yang terdiri dari berbagai/kombinasi/variasi antara nada pendek dan nada panjang yang selanjutnya menjadi: Huruf, Angka, Tanda Baca dan Prosedur Signal. Kode telegrafi ini atau disebut juga dengan Continental Code (International Morse) merupakan salah satu kode yang umum dipergunakan dalam dunia komunikasi dengan mode CW.
Beberapa tips untuk memudahkan menerima kode morse dari YB2ZAP,
  • Bila telah menguasai nada, irama dan waktu (timing) dari kedua nada, maka sudah dapat dimulai melakukan kombinasi dan variasi nada lainnya.
  • Ingat! bahwa anda sedang melafalkan bahasa baru dan bukan mengingat-ingat kumpulan nada-nada panjang dan pendek.
Mulailah membiasakan cara penulisan yang cepat secara santai.
  • Usahakan agar konsentrasi dilakukan PADA PEMBACAAN KODE bukan pada gerak jari-jari yang sedang menuliskan huruf-huruf yang diterima.
  • JANGAN membaca ulang apa yang telah dituliskan disamping meramalkan kode-kode yang akan keluar berikutnya.
Bila salah satu huruf tidak dapat diingat/diterima, HILANGKAN dan TINGGALKAN. Pusatkan konsentrasi pada kode berikutnya. Bila hal ini tidak dapat dibuang, anda akan selalu ketinggalan dan tidak akan bisa maju. Hal tersebut dapat dikatakan membuang konsentrasi yang tidak perlu.

[edit] Mengapa Kode Morse di Amatir Radio

Pada dunia Amatir Radio, CW atau CONTINUOUS WAVE telah lama dikenal sejak tahun 1900-an. Gelombang radio CW ini adalah unik, karena walaupun penerimaan sinyal kecil oleh karena daya pancar radio transmisi kecil atau bahkan kecil sekali atau mungkin propagasi kurang baik, maka komunikasi dengan CW masih bisa didengar bagi penerima.Oleh sebab itu mengapa CW lebih banyak disukai oleh para amatir radio dunia.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, hubungan komunikasi dengan CW lebih banyak dijumpai di band-band amatir jika dibandingkan dengan mode lainnya seperti misalnya SSB, RTTY, SSTV, & PSK31 sekalipun.
Suatu pertanyaan yang menarik, mengapa di amatir radio dituntut untuk dapat mengoperasikan ( Menerima & Mengirim ) kode morse. Pada salah satu ketentuan regulasi mengenai amatir radio, IARU ( International Amateur Radio Union ) menyatakan bahwa seorang amatir radio harus dapat menerima dengan telinga dan mengirim dengan tangan kode-kode morse Internasional, walaupun dengan kecepatan rendah. Hal itu bermanfaat jika ada stasiun amatir, atau ada stasiun luar amatir yang masuk pada band-band amatir meminta pertolongan atau marabahaya baik di darat, laut dan udara, maka amatir radio wajib menolong apapun kondisinya.
Pertanyaan lainnya adalah mengapa harus CW dan mengapa bukannya SSB, RTTY, Data, dsbnya yang lebih cepat berita pengirimannya dll. Dengan mengoperasikan CW, sinyal yang lemah sekalipun masih dapat didengar/dibaca oleh penerima. Oleh sebab itu Kode morse masih merupakan keandalan bagi setiap stasiun radio. Sebaliknya dengan SSB, RTTY atau Data sekalipun jika sinyal pancarannya lemah belum tentu penerimaannya sempurna atau paling tidak mudah didengar atau dibaca penerima.
Namun masih banyak para amatir radio masih apriori terhadap kehadiran mode CW. Hal ini wajar saja, karena mungkin CW adalah sulit untuk dipelajari dan belajarnya tidak bisa dalam waktu singkat langsung mahir.
Dari pengalaman, Niat dan kesabaran adalah modal utama dalam mempelajari kode morse . Jika anda seorang DX-er atau hobby berkomunikasi antar Negara atau antar Benua, maka pada pengoperasian Low band ( misalnya pada band 160 m, 80 m & 40 m ), yang paling mudah untuk berkomunikasi adalah dengan mode CW. Karena Tone pada mode CW tersebut dapat menembus noise/gangguan yang biasanya terdapat pada low band tersebut.

[edit] Continuous Wave (CW)

Untuk mengenal Kode morse maka, pertama-tama kita harus mempelajari terlebih dahulu sandi-sandi pada setiap huruf, angka & tanda-tanda baca. Berikut ini rumusan dari Kode morse Internasional yang dikenal:
.      Titik/Dit/Dot           (Nada Pendek) 
_      Garis datar/Dah/Dash    (Nada Panjang) 

Huruf-huruf :
A .-           K -.-           U ..- 
B -...         L .-..          V ...- 
C -.-.         M --            W .-- 
D -..          N -.            X -..- 
E .            O ---           Y -.-- 
F ..-.         P .--.          Z --.. 
G --.          Q --.- 
H ....         R .-. 
I ..           S... 
J .---         T– 

Angka-angka :
1 .----        6 -.... 
2 ..---        7 --... 
3 ...--        8 ---.. 
4 ....-        9 ----. 
5 .....        Ø ----- 

Tanda Baca :
.  Titik          .-.-.- 
,  Koma           --..-- 
?  Tanda Tanya    ..--.. 
(  Kurung Buka    -.--. 
)  Kurung Tutup   -.--.- 
=  Sama Dengan    -...- 
-  Garis Datar    -....- 
/  Garis Miring   -..-. 
“  Kutip          .-..-. 
‘  Petik          .----. 
:  Titik Dua      ---... 
;  Titik Koma     -.-.-. 
Tanda lainnya:
VVV    ...-...-...-    Persiapan Transmisi/Perhatian 
KA     -.-.-           Perhatian 
SN     ...-.           Awal Pengiriman Berita 
AR     .-.-.           Akhir Pengiriman Berita 
AS     .-...           Tunggu Sebentar 
SK     ...-.-          Akhir Seluruh Transmisi 
HH     ........        Kesalahan Kirim Huruf/error 
SOS    ...---...       Tanda Marabahaya 
KN     -.--.           Komunikasi berlangsung 2 arah namun orang lain tidak boleh break-in 
K      -.-             Ganti/over 
Masih banyak lagi singkatan kata-kata yang lazim dipergunakan pada komunikasi CW. Singkatan kata-kata yang sering digunakan dalam komunikasi CW di lampirkan di Apendix.Untuk memudahkan latihan kode morse, sebaiknya kode morse di kelompokan menjadi,
1.     . .. ... ....         EISH 
2.     - -- ---              TMO 
3.     .- ..- ...-           AUV 
4.     -. -.. -...           NDB 
5.     .-. .-.. ..-.         RLF 
6.     -.- -.-. -.-- -..-    KCYX 
7.     .-- .--- .--          WJP 
8.     --. --.. --.-         GZQ

[edit] Laporan Sinyal Dengan CW

Laporan sinyal dengan CW adalah dengan menambahkan Nilai Tone pada RST. RST adalah Readebility Signals Strenght Tone maksudnya adalah pembacaan sinyal & tone yang dapat diterima. Pada dunia amatir radio, RST yang sah adalah minimal 339. Oleh karena itu usahakanlah Tone yang didengar oleh penerima pancaran sinyal anda tidak mengalami gangguan atau distorsi kwalitas, walaupun sinyal transmisi anda lemah dsbnya.
Arti lengkap dari laporan RST adalah,
R = READIBLITY
1 = Unreadable
  = Tidak terbaca
2 = Barely readable, occasionaly words distinguis
  = Hampir tidak terbaca, kata-kata kadang-kadang dapat dikenal
3 = Terbaca dengan mengalami kesukaran
4 = Terbaca, praktis tidak mengalami kesukaran
5 = Jelas terbaca 
S = SIGNAL STRENGTH
1 = Signal halus hampir tidak dapat dirasa/dilihat
2 = Signal sangat lemah
3 = Signal lemah
4 = Signal sedang
5 = Signal sedang sampai baik
6 = Signal baik
7 = Signal agak kuat
8 = Signal kuat
9 = Signal kuat sekali 
T = TONE
1 = Tone 60 Cycle AC, kasar sekali dan lebar
2 = Tone AC sangat kasar dan lebar
3 = Tone AC kasar, diratakan tapi tidak disaring
4 = Tone kasar dan disaring
5 = Tone AC yg diratakan dan disaring dengan getaran pada modulasi
6 = Tone yg disaring dengan getaran terbatas pada modulasi
7 = Tone mendekati baik, getaran masih terdengar
8 = Tone mendekati sempurna dan masih terdengar getaran lemah
9 = Tone yg sempurna

[edit] Cuplikan Komunikasi Dalam Mode CW

Biasanya pada komunikasi CW, sinyal tidaklah diutamakan pada komunikasi jarak jauh amatir radio, yang terpenting adalah kwalitas tone dan ketukan anda. Dengan adanya tone yang baik didengar dan ketukan yang mendekati sempurna, maka seorang amatir radio akan merasakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri dalam komunikasi CW.
Contoh QSO dalam CW pada band 21 MHz :
YBØDPO  : CQ DX CQ CQ DX DE YBØDPO YBØDPO PSE K 
W1WF    : DE W1WF W1WF AR K 
YBØDPO  : W1WF GM GM TNX FOR CALL UR RST 579 579 HERE MY NAME IS DUDY DUDY, QTH IS 
          JAKARTA JAKARTA, SO HW CPI OM? W1WF DE YBØDPO KN 
W1WF   : YBØDPO DE W1WF, TNX FOR CALL UR RST 599 5NN
          MY NAME IS TOM TOM QTH IS NEW HAMPSHIRE/NH NH AR YBØDPO DE W1WF KN 
YBØDPO  : W1WF DE YBØDPO - OK TOM TNX FB QSL QSL SURE VIA BURO BEST 73 CUL TOM, W1WF  DE YBØDPO AR SK TU E E 
W1WF    : YBØDPO DE W1WF - YES DUDY TNX FER QSO THE QSL IS OK 73 CUL GE DUDY, YBØDPO DE W1WF SK TU E E 
(Demikian seterusnya........)
Namun ada lagi komunikasi dengan stasiun langka yang istilahnya di Pile up (= Banyak amatir radio dunia yang memanggilnya ). Hal ini cukup panggil stasiun langka tersebut dan jika ada jawaban darinya maka, kirim saja laporan sinyal 599 dan selesai.
Misal QSO dengan stasiun langka pada band 21 Mhz :
3X1MX  : QRZ DE 3X1MX 3X1MX K..... 
PileUps: ..WT.,!!/#..<HA3#%$#..D!#$#W2&%%$!!....BW>... 
3X1MX  : HA3...HA3 599 BK 
HA3DF  : DE HA3DF HA3DF TNX UR 599 BK 
3X1MX  : HA3DF TU DE 3X1MX QRZ K 
( Demikian seterusnya........ )

[edit] Kecepatan Kata Per Menit (WPM)

Setelah sudah hafal baik huruf, tanda baca, dan angka. Maka yang perlu di tingkatkan adalah kecepatan/speed pada kata-kata per menit atau yang lazim disebut WPM (= Words Per Minutte ). Maksudnya adalah berapa kata-kata per menit setiap ketukan atau penerimaan kode morse itu.
Pengalaman yang ada menunjukan bahwa manusia dapat meningkatkan kecepatan menerima dan mengirim kode morse dari 5 WPM sampai dengan 50 WPM. Lebih dari 50 WPM penulis belum pernah menemukan dan kami kira hanya ketukan dengan mesin saja yang dapat melaksanakannya.

[edit] Bagaimana Menaikan Kecepatan Morse

Untuk menaikkan kecepatan sebenarnya mudah saja, seringnya latihan menerima dan mengirim kode morse Internasional dengan sendirinya kecepatan makin lama akan makin meningkat, biasanya periode kenaikan kecepatan setiap 5 WPM. Hal itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Rata-rata membutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung porsi latihan itu sendiri. Dalam menaikkan kecepatan usahakan latihan setiap hari menerima dan mengirim kode morse dan minimal 1 jam dalam sehari. Lebih banyak waktu untuk latihan dalam sehari maka, semakin baik.

[edit] Kode Q

Sumber: YB2ZAP
Kode Q ini dipergunakan dalam komunikasi CW dan merupakan singkatan dari suatu kebutuhan komunikasi antar stasiun radio amatir. Kode Q ini dapat dipergunakan secara luas dalam sistem komunikasi dengan CW, baik oleh Militer, Perusahaan, Pemerintahan dan stasiun-stasiun radio lainnya.
Kode Q hanya terdiri dari 3 (tiga) huruf yang diawali dengan huruf Q dan merupakan suatu: Informasi, Penjelasan, Situasi, Kondisi, Tindakan dan lain-lain.
Kode Q ini merupakan PERNYATAAN dari satu pihak/stasiun, dan di lain pihak merupakan JAWABAN/PERNYATAAN yang diinginkan.
Kode Q ini diawali dengan QAA sampai dengan QZZ dan dipergunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti: Keadaan Cuaca, Perjalanan, Penerbangan, Pelayaran, Kegiatan-kegiatan SAR dan lain-lain. Sedangkan untuk komunikasi dipergunakan mulai ORA sampai dengan QUZ.

[edit] Komunikasi Jarak Jauh Dengan CW

Komunikasi jarak jauh dengan CW sebenarnya sungguh menyenangkan, karena dengan peralatan komunikasi apa adanya saja kita dapat melakukan komunikasi itu. Misal : kondisi antenna dengan menggunakan dipole atau vertical antenna saja sudah dapat komunikasi jarak jauh ( DX ).
Tips-tips dalam memulai komunikasi jarak jauh yang baik:
  • Siapkan Log book, alat tulis dan kertas kosong
  • Jika mempunyai PC bukalah Program software Log system
  • Isi terlebih dahulu tanggal, band, dan mode yang akan dipergunakan sebelum mulai berkomunikasi
  • Lakukan ketukan dengan baik dan benar, usahakan jangan banyak salah dalam mengetuk kode morse
  • Jangan gugup dan tegang dalam berkomunikasi
  • Jangan terlalu banyak meminta repeat/ulang ketukan yang dikirim oleh stasiun DX
  • Konsentrasi penuh penerimaan ketukan dari stasiun DX
  • Catat UTC Time, Call stasiun, nama dan laporan sinyal yang diterima
  • Jangan terlalu cepat dan terlalu lambat dalam mengetuk, arti kata lain standard ketukan (Rata-rata 12 – 28 WPM). * Jangan mengetuk dengan gaya bahasa yang tidak dimengerti oleh stasiun DX.
  • Persingkatlah sedapat mungkin komunikasi anda.
  • Anggaplah bahwa teman berkomunikasi DX dengan anda itu adalah sahabat anda.

[edit] CW Contest

CW contest umumnya hampir sama dengan SSB Contest, perbedaannya hanya menambah Laporan sinyal ditambah dengan Tone pada RSTnya saja. Jika pada SSB laporan sinyal adalah 59 ( RS ), tetapi apabila CW laporan sinyalnya menjadi 599 ( RST ).
Kegiatan kontes biasanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu atau week-end pada setiap bulannya, untuk itu rencanakanlah bahwa kontes apa yang akan dikuti dan buatlah program terencana mengenai persiapan sarana pendukung serta alat komunikasi yang layak pakai.
Dalam kontes CW jika ingin memenangkannya, maka penulis mempunyai pengalaman mengenai alat-alat apa saja yang perlu disiapkan sebelum kontes di mulai seperti:
  • Transceiver, Antenna ( Directional ) dan SWR meter/tuner
  • Power supply
  • Rotator antenna
  • Booster/Linier Amplifier ( Jika ada )
  • PC atau Notebook
  • Logging software untuk kontes
  • Digital UTC & Local time Clock
  • Diskette untuk Back up data
Disamping itu tentunya operator yang akan mengoperasikan pada kegiatan CW Contest yang dimaksud juga dalam keadaan kondisi prima, oleh karena kontes yang akan diikuti akan memakan waktu 48 Jam ( 2 hari ) sehingga operator tersebut sangat jarang beristirahat pada hari kontes itu.
Sepanjang pengetahuan penulis bahwa kegiatan kontes dunia yang bergengsi adalah sebagai berikut :
  • CQ World Wide DX CW Contest (Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan November )
  • CQ World Wide WPX CW Contest ( Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan Mei )
  • IOTA DX Contest ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-empat bulan Juli)
  • Worked All Europe ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-Dua bulan Agustus)

[edit] Untuk Apa Mengikuti CW Contest?

Suatu pertanyaan yang bagus, untuk apa mengikuti kontes apalagi dari segi finansial tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini perlu jawaban yang rinci. Kontes diikuti adalah sebagai kebanggaan tersendiri bagi seorang operator, karena kontes diikuti biasanya ribuan orang di seluruh dunia. Memang dari segi finansial kita memikirkan juga nanti mengenai biaya pemakaian listriknya, pencetakan QSL card, biaya pengiriman QSL card ke luar negeri, biaya administrasi (Alat tulis dll), termasuk biaya konsumsi dll.
Apabila operator yang mengikuti kontes tersebut ternyata menjuarainya, maka hal ini bukan saja kebanggaan diri saja, namun juga organisasinya baik di tingkat lokal, daerah atau Nasional dan bahkan negaranya. Paling tidak ada perwakilan dari setiap Negara yang mengikuti kontes yang diikuti.
Oleh karena kegiatan kontes merupakan sarana latih diri dan penyaluran hobby maka, hal ini tidak boleh menyimpang dari kode etik amatir radio yang telah diketahui bersama.

[edit] Apa Perlu QSL Manager?

Jika anda hobby dalam komunikasi DX dan aktif di band-band amatir radio seperti mengikuti kontes-kontes internasional maka, sebaiknya anda mempunyai QSL manager yang professional. QSL Manager adalah orang yang mengelola kartu QSL yang masuk dan yang dikirim oleh manager sepanjang ada perjanjian tertulis dari operator dengan manager yang ditunjuk. Sehingga operator tidak perlu memikirkan biaya cetak QSL card dan pengirimannya akan tetapi operator berkewajiban mengirim log sheet atau software log sheet kepada managernya.
Tips-tips dalam memilih manger yang professional :
  • Cari tahu lowongan manager yang terdapat pada internet (Cari di Yahoo : QSL Manager Society)
  • Hubungi manager yang diinginkan melalui korespondensi (Surat atau e-mail) dan beritahu bahwa anda ingin mempunyai QSL manager.
  • Tanyakan pada calon manager apakah dia juga dapat mengelola award-award yang diinginkan anda.
  • Tanyakan QSL card yang dicetak dan bagaimana prosedurnya.
Beberapa saran apabila anda ingin mempunyai QSL Manager, yaitu :
  • Cari Call sign manager yang mudah di ingat
  • Cari Manager orang Amerika, Eropa barat atau Jepang.
  • Cari tahu Umur manager yang akan ditunjuk Misal : Buckmaster Call book dsbnya.
  • Beritahulah secara terbuka bahwa anda tidak mempunyai waktu untuk mengurus QSL card padahal anda hobby komunikasi DX.
  • Kirim Copy dari data Izin Amatir radio, pas photo (1 Lembar) dan beritahu perangkat yang digunakan untuk DX-ing.
Besar harapan kami bahwa akan semakin banyak para amatir radio yang menyenangi CW dan berkomunikasi DX dengan mode CW.



Tata Cara Berkomunikasi-Operating Prosedure

Tata Cara Berkomunikasi

 

Jump to: navigation, search

Tata cara berkomunikasi Amatir Radio Indonesia telah diatur dalam Surat Keputusan Ketua Umum ORARI No. Kep.101/OP/KU/91 tentang Poko­k Pokok Tata cara berkomunikasi. Secara umum dapat di jelaskan sebagai berikut:

Contents

[hide]

[edit] Keabsahan suatu komunikasi Amatir Radio

Sebuah komunikasi dinyatakan sah bila telah terjadi pertukaran Callsign dan Report yang readbeck. Dengan kata lain sebuah komunikasi walau telah terjadi berjm­jam namun belum dilaksanakan pertukaran Callsign dan Report, maka dapt dinyatakan komunikasi itu tidak sah, dan tidak dapat di berikan kartu kanfirmasi komunikasi (QSL Card)

[edit] Macam komunikasi yang umum terjadi dalam kegiatan Amatir Radio

Dalam kegiatan Amatir Radio ada 3 (tiga) macam komunikasi yang lazim dilakukan, yaitu,
  • Komunikasi Pendek - yaitu komunikasi hanya dengan pertukaran Callsign, Report. Komunikasi seperti ini sering terjadi pada saat dilaksanakan Roolcall, Net, Kontes Komunikasi, Pile Up dengan stasiun khusus atau stasiun langka dll
  • Komunikasi Sedang - yaitu komunikasi dengan pertukaran Callsign, Report, Informasi yang diberikan secara singkat. Komunikasi seperti ini banyak terjadi pada QSO Net terutama pada Band HF, QSO DX dll.
  • Komunikasi Panjang - yaitu komunikasi dengan pertukaran Callsign, Report, Informasi yang diberikan secara panjang lebar. Komunikasi seperti ini banyak terjadi pada band VHF dan UHF serta beberapa band HF. Namun untuk melakukan komunikasi panjang, banyak hal yang perlu menjadi perhatian antara lain:
    • Apakah anda cukup punya waktu dan stasiun lawan bersedia untuk melakukan komunikasi yang panjang dengan anda
    • Apakah Frekuensi yang anda gunakan tidak akan menggangu orang lain.
Dan perlu ingat sopan santun dalam berkomunikasi, dan frekuensi bukan hanya miliki anda.

[edit] Persiapan untuk melakukan komunikasi

Untuk melakukan komunikasi tentunya diperlukan beberapa persiapan ­persiapan utama, hal ini dimaksud agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan sempurna, dan tidak menimbukan masalah baik bagi anda maupun orang lain. Persiapan­-persiapan yang perlu dilakukan adalah antara lain:
  • Siapkan Alat­ alat tulis dan Logbook anda
  • Siapkan Buku ­ buku refenrensi yang kemungkinan diperlukan seperti Band Plan, Callbook dsb.
  • Sesuaikan Jam anda dalam waktu Universal Time Coordinate (UTC) WIB berbeda 7 Jam.
  • Periksalah sarana komunikasi anda apakah dapat bekerja dengan sempurna, seperti Catu daya, Power Supply, Pemancar dan Penerima, Antena dsb
  • Bila Pemancar anda perlu di tune maka lakukanlah pada frekuensi yang tidak digunakan.
  • Monitorlah sejenak beberapa frekuensi sebelum anda memutuskan untuk bekerja pada frekuensi tertentu.

[edit] Melakukan Panggilan Komunikasi

Ada beberapa langkah pokok untuk melakukan panggilan komunikasi yaitu:
  • Monitor - sejenak untuk mendapatkan frekuensi yang tidak digunakan
  • Tanya - meyakinkan bahwa frekuensi memang tidak digunakan
“Apakah Frekuensi digunakan disini YB1PR  ganti  “ 
“Is this frequency in use, This is YB1PR over“ 
  • Panggil
    • Panggilan Umum, yang berarti siapapun yang mendengar panggilan anda dapat masuk.
“CQ CQ CQ this is YB1PR, YB1PR Calling CQ over“  
    • Panggilan Umum Terarah, yang berarti siapapun yang berada pada arah yang anda maksud mendengar panggilan anda dapat masuk, dan stasiun yang tidak berada pada arah yang anda maksud tidak akan masuk
“CQ Medan CQ Medan CQ Medan this is YB1PR, YB1PR Calling CQ  Medan over “  
    • Panggilan Khusus, yang hanya ditujukan pada stasiun tertentu
“YB1FCC, YB1FCC this is YB1PR, YB1PR Calling You over “

[edit] Masuk pada suatu komunikasi

Masuk pada suatu komunikasi adalah anda akan bergabung dengan suatu komunikasi yang sedang berlangsung atau menjawab panggilan komunikasi yang anda dengar. Untuk masuk pada suatu komunkasi atau menjawaab panggilan yang anda dengar, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yaitu:
  • Monitor - untuk mengetahui Komunikasi apa yang sedang berlangsung
    • Siapa yang ada pada Frekuensi
    • Siapa stasiun pengendali Frekuensi
    • Panggilan apa yang anda dengar
  • Tunggu - hingga komunikasi yan sedang berlangsung selesai, atau ada spasi yang cukup, sehingga bergabungnya anda pada frekuensi tersebut tidak mengganggu merea yang sedang berkomunikasi
  • Masuk - untuk memasuki suatu komunikasi yang sedang berlangsung cukup dengan menyebutkan Callsign anda
“YB1PR On frekuensi  over “  

[edit] Etika berkomunikasi

  • Selalu menyebutkan Callsign anda dalam Interval pendek. Hal ini diperlukan untuk memudahkan orang lain mengetahui siapa yang sedang melakukan komunikasi
  • Tidak Menyela/memotong pembicaraan orang - karena hal ini selain korang sopan juga akan membuat komunikasi menjadi tidak terkendali / kacau.
  • Memberikan Report dengan benar.
  • Memberikan Spasi yang cukup. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi stasiun lain yang akan bergabung dan mungkin adalah yang penting atau berita darurat.
  • Menggunakan bahasa terbuka dan tidak bertele-tele. Dalam Kepmen 49 tahun 2002 ditentukan bahwa komunikasi Amatir Radio harus menggunakan Bahasa terbuka yaitu bahasa yang dimengerti umum, yaitu bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sedangkan Bahasa Daerah, Bahasa sandi adalah bahasa yang hanya dapat dimengerti oleh sebagian orang saja (Bahasa tertutup)
  • Tidak menggunakan bahasa yang tidak sopan dan tidak berkomunikasi sambil marah. Karena bahasa yang kurang sopan adalah bertetangan dengan Kode Etik Amatir Radio, serta akan merusak citra Amatir Radio. Sedangkan bila anda berkomunikasi dengan marah akan membuat anda lepas kendali dan akan melakukan berbagai kesalahan.

[edit] Log Book

Log book adalah merupakan catatan harian tentang kegiatan komunikasi radio yang dilakukan. Fungsi Logbook adalah  :
  • Sebagai data kegiatan
  • Sebagai bahan Informasi
  • Sebagai Benda Kenang­-kenangan
  • Sebagai Bahan Laporan
No  Nomor urut 
Date  Tanggal Komunikasi di laksanakan 
Time  Awal dan Akhir Waktu Komunikasi  ( dalam UTC ) 
Station Callsign Stasiun lawan 
Freq  Frekuensi yang digunakan ( dalam MHz ) 
Mode  Mode yang digunakan  ( CW, SSB dll ) 
RST  Report yang diterima dan di kirim ( Readelblity, Signal, Tone) 
Remarks Catatan
QSL  Data terima dan kirim kartu QSL (kartu konfirmasi komunikasi) 
Biasakan anda mencatat dalam Logbook setiap komunikasi yang telah anda lakukan walaupun stasiun yang anda hubungi pernah atau sering berkomunikasi dengan anda, karena Logbook adalah CATATAN HARIAN. Pada hari ini, rekan-rekan amatir radio terutama yang melakukan Dxpedition, DX-ing, Contest, lebih suka menggunakan software logbook di komputer karena akan lebih memudahkan.

[edit] QSL CARD

QSL Card (kartu QSL) adalah merupakan kartu konfirmasi dari komunikasi radio yang dilakukan. Fungsi QSL CARD adalah:
  • Sebagai data Bukti atau Konfirmasi dari Komunikasi yang telah dilakukan
  • Sebagai Persyaratan untuk mendapatkan Award.
  • Sebagai Persyaratan untuk Ujian Kenaikan Tingkat.
  • Sebagai Benda Kenang dan Kebanggaan.
  • Sebagai Bahan Laporan
  • Dapat dimanfaatkan sebagai media Promosi

[edit] Bentuk QSL CARD

Bentuk Kartu Pos yang berukuran 90 x 140 mm atau Maksimal 100 x 150 mm
Ada baiknya melihat-lihat QSL Card Lama yang pernah dikirim dari Indonesia yang waktu itu dinamakan West Indies.

[edit] Isi QSL CARD

  • Identidas Stasiun
Callsign
Nama Operator
Alamat Stasiun
  • Data Komunikasi
Callsign Stasiun Lawan 
Tanggal Komunikasi 
Waktu pelaksanaan Komunikasi 
Frekuensi yang digunakan 
Moda yang digunakan 
Report Penerimaan
  • Informasi
Perangkat yang digunakan

[edit] Pengiriman QSL Card

[edit] Direct

yaitu pengiriman secara langsung kealamat stasiun lawan. Pengiriman cara ini adalah yang tercepat, karena akan langsung diterima oleh stasiun lawan, tentunya anda harus mengetahui alamat yang tepat dari stasiun lawan tersebut. Untuk mengetahui alamat dapat dilakukan dengan cara menanyakan pada yang bersangkutan pada saat komunikasi terjadi, atau mencarinya pada Callbook (daftar Amatir Radio). Selanjutnya bila anda menghendaki balasan yang cepat, anda sebaiknya melampirkan SAE atau SASE
  • SAE Self Address Envelope - Yaitu sebuah amplop kosong yang telah ditulis alamat anda.
  • SASE Self Address Stamp Envelope
Yaitu sebuah amplop kosong yang telah ditulis alamat anda dan dibubuhi Prangko secukupnya. Namun perlu diingat bahwa Prangko kita tidak laku di Negara lain, jadi sebagai pengganti Prangko umumnya amplop tersebut di sisipkan Green stamp (uang 1 USD) atau IRC (International Reply Coupon) yang akan ditukarkan yang bersangkutan dengan Prangko di Negaranya
Dengan demikian Pengiriman secara DIRECT adalah cara pengiriman yang cukup cepat namun membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

[edit] Via Buerau

Yaitu Pengiriman secara kolektif dengan mudah & murah Anda cukup menyerahkan Kartu QSL yang akan anda kirim dengan tanpa perlu menuliskan alamat lengkap Stasiun lawan dan membayar biaya pengiriman yang sangat murah. (untuk USA hanya Rp. 1.000,­ sedangkan kalau Direct akan membutuhkan biaya pengiriman diatas Rp. 8.000,­)

[edit] QSL Buerau (QSL Biro)

diselanggarakan oleh Organisasi guna membantu anggotanya. Cara Kerja QSL Biro adalah Kartu QSL di kumpulkan dan dikelompokkan pada masing2 alamat tujuan, kemudian dikirim ke QSL Biro Organisasi Amatir Radio di Negara yang dituju. QSL Biro yang menerima akan meneruskan kepada stasiun yang anda dimaksud.

Perangkat Orari yang di Gunakan

Perangkat
Perangkat yang digunakan radio amatir adalah radio transceiver. Alat sederhananya adalah handheld transceiver HT. Pada sebuah stasiun radio amatir terdapat radio, penyedia kekuatan, kabel dan antena. Ada berbagai jenis merk radio yang bisa digunakan seperti Motorola, Icom, Kenwood, Yaesu, Alinco, dan lain-lain. Terdapat dua stasiun radio amatir yaitu stasiun radio amatir tetap dan stasiun radio amatir bergerak. Stasiun radio amatir tetap berada di tempat yang tetap, misalnya di rumah atau di kantor organisasi. Sedangkan stasiun radio amatir bergerak berada ditempat yang dapat berpindah pindah, misalnya di mobil atau di kapal laut.

[edit] Sistem kerja

[edit] Frekuensi

pada awalnya radio amatir menggunakan frekuensi rendah 1500 kHz-150 kHz atau 200-2000 meter dan di geser ke frekuensi lebih tinggi 1500 kHz atau sesuia dengan panjang gelombang dibawah 200 meter. Pada tahun 1912 dan 1922 stasiun dari tempat jauh pun dapat mendengar kontak timbal balik pada frekuensi 3 MHz. Kemudian dikembangkan frekuensi radio amatir menjadi 3,5 MHz hingga sampai 7 MHz dan frekuensi yang lebih tinggi pun mulai digunakan. Akhirnya aktivitas radio amatir berkembang dengan baik di seluruh dunia.

[edit] Transmisi amatir

Model emisi yang paling banyak dipakai pada radio amatir adalah:
  • A1A, atau telegrafi dengan ketukan kunci hidup mati. Hal ini memungkinkan komunikasi dengan morse jarak jauh dengan perlengkapan sederhana.
  • A3E, teleponi, jalur samping ganda, atau modulasi amplitudo. Dahulu banyak dipakai, sekarang sebagian besar untuk perlengkapan yang kadang disederhanakan.
  • J3E, teleponi, jalur samping tunggal, pembawa tertindas. Benar-benar eksklusif untuk jalur-jalur HF dan komunikasi suara jarak jauh apapun.
  • F3E, teleponi dengan modulasi frekuensi, banyak dipakai frekuensi sangat tinggi. Model lainnya mencakup transmisi faksimile, televisi, pulsa, dan teleprinter radio.

[edit] Operator

Para amatir radio menghabiskan waktu luang untuk berkomunikasi pada jalur 1,8 MHz-28 MHz untuk berkomunikasi dengan seluruh dunia. Atau pada jalur frekuensi rendah dan frekuensi sangat tinggi untuk berdiskusi dan mengobrol dengan lawan bicara jarak jauh.

[edit] Tanda panggilan

Tanda panggilan atau callsign merupakan tanda panggil bagi seseorang yang melakukan kegiatan radio amatir sebagai identifikasi bagi amatir radio atau stasiun radio amatir. Tanda panggilan ini didapatkan apabila seseorang telah memiliki izin untuk melakukan kegiatan radio amatir. Seseorang hanya memiliki satu tanda panggilan. Setiap negara mempunyai tanda lisensi berbeda beda, tanda lisensi ini menjadi huruf pertama pada tanda panggilan misalnya VE adalah tanda lisensi dari negara Kanada. Di indonesia dijelaskan huruf awal untuk menandai identitas negara dan tingkat kecakapan amatir radio. YH untuk tingkat Pemula; YD atau YG untuk tingkat Siaga; YC atau YF untuk tingkat Penggalang; YB atau YE untuk tingkat Penegak. Susunan kedua adalah angka o (nol) sampai dengan angka 9 (sembilan) yang menyatakan kode wilayah dan susunan ketiga adalah susunan suffix untuk menjelaskan pemilik IAR Stasiun Radio Amatir yang dinyatakan dengan satu huruf dan paling banyak empat huruf dari abjad A sampai Z. Contoh tanda panggilan di Indonesia adalah YH3ZA, YD2UY, YC7LD, YB1DW.

[edit] Kegunaan

[edit] Sosial

Amatir Radio dituntut untuk secara sukarela memberikan bantuan kepada masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan. Tidak hanya dalam memberikan bantuan pada musibah bencana alam dan kecelakaan tetapi juga bencana wabah penyakit. Di Amerika Serikat anggota amatir radio setiap tahun mengadakan latihan komunikasi dengan mendirikan stasiun stasiun radio lapangan secara serentak di seluruh negara yang bernama FIELD DAY. Dalam Field Day ini dilakukan Simulated Emergency Traffic (SET).

[edit] Militer

Tugas dan fungsi amatir radio ialah sebagai cadangan nasional pada bidang telekomunikasi. Amatir radio harus siap secara sukarela menyumbangkan diri beserta peralatannya untuk negara bila sewaktu waktu diperlukan. Sumbangan sukarela ini tidak hanya diperlukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya tetapi saat negara memerlukan bantuan pada periode pembangunan.

Cuplikan Kisah Pengorbanan Anggota ORARI

Terbentuknya ORARI DKI Jakarta
surat pengesahan pengurus ODJ Januari 1969
surat pengesahan pengurus ODJ Januari 1969
Terbentuk ORARI DAERAH KHUSUS IBUKOTA (ODJ) dan anggotanya terdiri atas mereka yang tergabung dalam PARI dan PARD, dengan ketua Willy A. Karamoy † (YBØBV) , Dibantu aktivis lainya seperti M.S. Tamimi † (YBØAC), Soehindriyo (YBØAD), B. Zoelkarnain † (YBØAU), Soetikno Boechari (YBØAG), Hasan Koesoema (YBØAH), John H. Kertayasa † (YBØAR), Herry Sembel (YBØBR), RAJ Lumenta † (YBØBY) dan lainnya. ODJ secara praktis mewakili daerah lainnya di Dewan Telekomunikasi. Kegiatan ujian diketuai oleh Soetikno Boechari (YBØAG), bahan ujian meliputi teori / praktek bidang tehnik dan Operating procedures / CW. Dan kegiatan ujian dilakukan 1 bulan sekali.
Sampai saat ini kengurusan ODJ sudah beberapa kali berganti diawali dengan Willy A. Karamoy † (YBØBV), Soewondo † (YBØAT), M.I. Khadja (YBØBU), Barata † (YBØAY), T. Zulkarnaen (YBØBZT) dan Sugeng Supriatna - (YCØSGF) Pada masa kepemimpinan YBØBU terjadi booming anggota sekitar tahun 1978, banyak anggota masyarakat mendadak ingin menjadi anggota bahkan dengan segala cara dan karena adanya juga anggota yang vested interes terjadilah krisis berupa usaha menjatuhkan pengurus ORARI Daerah Jakarta (ODJ) dan syukur berkat asaz musyawarah dan mufakat diantara aktivis, krisis tsb. dapat diatasi dengan baik. Dan setelah itu pula penyelenggaraan ujian diserahkan kepada Departemen Telekomunikasi.

[edit] Sepintas Sejarah Amatir Radio di Luar Jakarta

Di Jawa barat pada awalnya bermula di Bandung dengan wadah PARB (Persatuan Amatir Radio Bandung) yang kemudian berubah menjadi PARI yang meliputi seluruh Jawa Barat dan kemudian berubah menjadi ORARI Regional 1 dengan ketua Tom Patah †. (YB1ZA) yang dibantu oleh pengurus lainnya seperti Yos Urbanus Kaseger †. (YB1AG), Ikin Mansur (YB1AB), Robin Kain † (YB1KW), Darya † (YB1CR), Soeyoto † (YB1AY), Moehartono † (YB1PG) dan lainnya.
Di Jawa Tengah, Anggotanya terdiri atas mereka yang tergabung dalam PRAI dengan Imam Poerwito (YB2AB) sebagai ketua dibantu aktivis lainnya seperti Djahari (YB2AG), Soeyono † (YB2AU) dll
Di Jawa Timur, ORARI terbentuk dengan pembina Bapak Telwe, Ketua Soegeng Soenarjo (YB3AB), dibantu oleh Putu Wijaya (YB3AD), Wilson (YB3DC), Soepardi (YB3DD) dan lainnya.

[edit] Cuplikan Kisah Pengorbanan Anggota ORARI

Sumber: Sunarto ­(YBØUSJ).
Di Indonesia, sumbangan amatir radio di bidang kemanusiaan sudah cukup banyak. Ini tercatat pada beberapa bencana alam seperti gempa bumi di Liwa, Banyuwangi, bencana alam di Irian Jaya, Maluku dan Aceh. Selanjutnya bencana gunung Merapi di Yogyakarta, bencana alam dan tsunami di Flores, Biak, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara. Kecelakaan kapal yang terjadi di Bali, Kalimantan Barat, Aceh, kecelakaan pesawat terbang di Bandung, Gorontalo, Sungai Musi dan di Sibolangit.
Bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Flores pada tahun 1992 telah melibatkan amatir radio dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Bali, NTB dan Sulawesi Selatan yang secara sukarela berdatangan untuk melaksanakan Bantuan Komunikasi Darurat (Bankomdar).
Pada bencana di Flores tersebut, seorang anggota amatir radio di Maumere, Gabriel Setiawan YC9LVK telah kehilangan seluruh harta bendanya dilanda tsunami, kecuali hanya radionya yang dapat diselamatkan. Seluruh jaringan listrik dan jaringan komunikasi maupun transportasi di daerah bencana lumpuh total. Setiawan tidak mengungsi dan tetap tinggal di daerah bahaya. Dengan kaki yang patah akibat tertimpa rumahnya yang ambruk, Setiawan dan temannya mengumpulkan batere dari mobil-mobil yang sudah hancur untuk power supply pesawatnya dan dengan gigih melakukan komunikasi radio sehingga pertolongan dari luar lokasi dapat dilakukan secara tepat. Pemerintah mengamati hal ini dan Gabriel Setiawan dianugerahi Penghargaan Adhikarya telekomunikasi. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang tinggi dari pemerintah atas jasa amatir radio dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa.

SEJARAH ORARI


Sejarah ORARI
From SpeedyWiki
Jump to: navigation, search
Contents

[edit] Amatir Radio Indonesia di Jaman Penjajahan dan Perang Kemerdekaan
Sumber: M. Faisal Anwar (YB1PR) & Internet.
Pada saat berdirinya International Amateur Radio Union (IARU) tahun 1925, wilayah nusantara masih dikuasai oleh Belanda, dan pada saat itu tengah berkecamuk Perang Dunia Pertama. Pada saat itu, komunikasi antara Netherland dengan Hindia Belanda (julukan untuk wilayah Nusantara) hanya mengandakan saluran kabel Laut yang melintas Teluk Aden yang dikuasai oleh Inggris.
Timbul kekhawatiran Belanda atas saluran komunikasi tersebut, mengingat Inggris terlibat dalam Perang Dunia Pertama tersebut sedangkan Belanda ingin bersikap netral. Oleh karenanya, dilakukanlah berbagai percobaan dengan menempatkan beberapa stasiun relay di Malabar, Sumatra, Srilangka dan beberapa tempat lagi.
Foto Bangunan Tempat Radio Malabar Berada
Foto Pemancar Radio Malabar yang sangat besar
Radio Malabar, berdiri tanggal 5 Mei 1923, merupakan pemancar yang menggunakan teknologi arc transmitter terbesar di dunia. Tampak pada gambar samping adalah dua buah arc transmitter yang besar dengan kekuatan 2400kW yang dibuat oleh Klaas Dijkstra yang bekerja untuk Dr. Ir. De Groot. Input power pemancar Radio Malabar adalah 3,6 MegaWatt dan bekerja pada frekuensi 49.2kHz dengan panjang gelombang 6100m dengan menggunakan callsign PMM. Daya untuk pemancar Radio Malabar dibangkitlan oleh sebuah pembangkit tenaga air buatan Amerika yang terletak di Pengalengan dengan tegangan 25kV.
Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Frekuensi yang digunakan masih sangat rendah dalam panjang gelombang sangat panjang, tidak mengherankan jika [[antenna]] yang digunakan harus dibentangkan memenuhi gunung Malabar di Bandung Selatan. Sisa-sisa Radio Malabar masih terdapat di sana, yaitu berupa tiang-tiang antena-antena besar dan tinggi di tengah hutan.
Skema Antenna Radio Malabar Yang Meliputi Gunung
Pada tahun 1925, Prof. Dr. Ir. Komans di Netherland berhasil melakukan komunikasi dengan Dr. Ir. De Groot yang menggunakan Radio Malabar di Pulau Jawa. Kejadian ini merupakan titik tolak masuknya Komunikasi Radio di Indonesia, dan Pemerintah Hindia Belanda mendirikan B.R.V. (Batavian Radio Vereneging) dan NIROM.
Para teknisi yang bekerja di kedua instansi ini umumnya adalah orang Belanda dan ada beberapa Bumi putra, terus menekuni sistem komunikasi radio dengan melakukan koordinasi dan eksperimen bersama para Amatir Radio di dunia. Mereka membentuk sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Netheland Indice Vereneging Radio Amateur (NIVIRA).
Seorang anggota NIVIRA Bumi Putra dengan Callsign PK2MN, memanfaatkan kemampuannya dalam teknik elektronika radio untuk membakar semangat kebangsaan dengan mendirikan stasiun radio siaran yang diberi nama Solose Radio Vereneging (SRV) yang ternyata mendapat simpati rakyat.
Keberhasilan ini ditiru oleh beberapa Anggota NIVIRA Bumi putra dengan mendirikan stasiun radio siaran serupa, antara lain MARVO–CIRVO–VORO–VORL. Pada tahun 1937, mereka bergabung dengan membentuk Persatoean Perikatan Radio Ketimoeran (PPRK). Perhimpunan ini tidak dilarang oleh kolonial Belanda karena dengan banyaknya masyarakat memiliki pesawat penerima radio maka mereka akan dapat memungut pajak radio sebanyak­-banyaknya.
Era pendudukan Jepang di Nusantara telah memusnahkan seluruh perangkat komunikasi radio dan radio siaran yang ada, NIROM dikuasai dan diganti namanya menjadi Hoso Kanry Kyoku, dan kegiatan Amatir Radio dilarang. Akan tetapi, Amatir Radio Bumi Putra tetap berjuang dengan melakukan kegiatan secara sembunyi­-sembunyi guna menunjang perjuangan kemerdekaan dengan membentuk Radio Pejuang Bawah Tanah, dan tak sedikit Amatir Radio yang dipenggal karena dituduh sebagai mata­-mata Sekutu.
[edit] Aktifitas Amatir Radio Indonesia di Masa Lalu


[edit] Awal Organisasi Radio Amatir di Republik Indonesia
Nara Sumber: RAJ Lumenta (YB0BY), Engkus, Herry Sembel (YB0BR), Hasan Koesoema Ardiwinata (YB0AH), MI Khadja (YB0BU), Willy A. Karamoy (YB0BV), M. Faisal Anwar (YB1PR).
17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan dengan menggunakan sarana sederhana karya para Amatir Radio, mulai dari mikrofon hingga pemancar untuk menyebarluaskan Proklamasi Bangsa Indonesia ke seluruh dunia.
Era Kemerdekaan Indonesia dimulai, sebagian dari para Amatir Radio tetap bertahan sebagai radio pejuang dan sebagian lagi membentuk Persatoean Amatir Radio Indonesia (PARI) guna memudahkan koordinasi antaramatir radio dalam menyerap teknologi.
Akan tetapi, situasi ini tidak bertahan lama. Tahun 1952 situasi negara tidak menguntungkan dengan munculnya berbagai pemberontakan. Timbul kekhawatiran Pemerintah Amatir Radio akan dimanfaatkan kaum pemberontak, maka di berlakukanlah keadaan darurat perang (SOB) dan dikeluarkan Maklumat yang berisi: “Hanya pemancar radio milik pemerintah yang boleh mengudara, dan perorangan tidak dibenarkan memiliki pemancar radio“, dengan keluarnya maklumat tersebut, PARI terpaksa dibekukan.
Tahun 1965 merupakan sejarah pahit bangsa Indonesia. Sementara tahun 1966 merupakan masa pergolakan mahasiswa yang didukung masyarakat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi pertiwi ini. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang berjuang dengan aksi demostrasi memerlukan sarana komunikasi dan informasi setelah media Harian KAMI dilarang terbit. Tanggal 14 Februari 1966, sekelompok mahasiwa publistik yang tergabung dalam wadah KAMI membentuk radio siaran perjuangan bernama Radio Ampera. Radio Ampera menginformasikan kepada masyarakat akan perjuangan mereka dalam menumbangkan kezaliman Orde Lama dan menuntut pembubaran PKI. Stasiun radio ini hanya betahan hingga tanggal 26 Februari 1966.
Dengan hilangnya Radio Ampera, para laskar Ampera mendirikan berbagai stasiun radio pengganti, seperti FK UI, STTN, Remaco, TU47 RC, RMD, RH22, RC77, Radio Fakultas Tehnik UI, Radio Angkatan Muda, Kayu Manis, dan Draba. Sudah tentu semua radio siaran itu merupakan siaran yang tidak memiliki izin alias Radio gelap. Dengan melakukan kegiatan komunikasi koordinasi kesatuan aksi dan siaran radio perjuangan, semua stasiun radio tersebut menamakan diri sebagai Radio Amatir. Terbentuknya ORARI boleh dikatakan berawal di Jakarta dan Jawa Barat atau pulau Jawa pada umumnya dan diprakarsai oleh kegiatan aksi mahasiwa, pelajar, dan kaum muda.
Jumlah stasiun-stasiun radio amatir terus bertambah dengan pesat. Akibatnya, frekuensi kian tidak terkendali dan pengertian radio amatir menjadi kabur. Beberapa tokoh Amatir Radio berupaya untuk menjernihkan suasana dengan membentuk perkumpulan­-perkumpulan, antara lain:
*  Persatuan Amatir Radio Jakarta (PARD)
*  Persatuan Amatir Radio Bandung (PARB)
*  Persatuan Amatir Radio Indonesia (PARI)
*  Persatuan Radio Amatir Indonesia (PRAI)

Perkumpulan ini dibentuk dengan maksud untuk mendata stasiun radio amatir yang bermunculan serta melakukan bimbingan serta pengawasan dan pengedalian terhadapnya. Diadakanlah pendataan dan ujian bagi yang berminat serta diterbitkanlah tanda pengenal dan izin mengudara, baik untuk komunikasi dan eksperimen maupun untuk siaran.
Sadar karena semakin banyaknya radio siaran bermunculan, yang memerlukan suatu koordinasi demi tercapainya perjuangan Orde Baru (ORBA), maka dibentuklah, pada tahun 1966 oleh para mahasiwa, suatu wadah yang diberi nama PARD (Persatuan Radio Amatir Djakarta). Di antara koordinatornya adalah Willy A. Karamoy; Ismet Hadad; dan Rusdi Saleh. Di Bandung terbentuk PARB. Bagi anggota yang hanya berminat dalam bidang teknik wajib menempuh ujian tehnik dan bagi kelompok radio siaran di samping perlu adanya teknisi yang telah diuji juga wajib menempuh ujian tehnik siaran dan publisistik. Setelah itu, semuanya diberi callsign menggunakan prefix X, kode area 1 sampai dengan 11 dan suffix 2 huruf sedangkan huruf suffix pertamanya mengidentifikasikan tingkat keterampilannya A sampai dengan F, seperti X6AM, X11CB. Adapun untuk radio siaran diberi suffix 3 huruf. Pada mulanya, PARD merupakan wadah bagi para amatir radio dan sekaligus radio siaran sehingga saat itu secara salah masyarakat mengidentikan radio amatir sebagai radio siaran non-RRI. Oleh karena adanya tingkatan keterampilan, PARD saat itu juga menyelenggarakan ujian kenaikan tingkat.
Di samping itu, terdapat juga para Amatir Radio era 1945-1952 yang tergabung dalam PARI (Persatoean Amatir Repoeblik Indonesia 1950), di antaranya terdapat nama-nama, Soehodo †. (YBØAB), Dick Tamimi †. (YBØAC), Soehindrio (YBØAD), Agus Amanto † (YBØAE), B. Zulkarnaen †. (YBØAU), dan Koentojo † (YBØAV). Di antara mereka ternyata ada juga yang menjadi anggota PARD, seperti (YBØAE) dan (YBØAU).
[edit] Penertiban Kegiatan Amatir Radio Tahun 1967
Upaya pendataan dan penertiban melalui perkumpulan / komunitas tidak semuanya berhasil untuk mengatasi kesemerawutan frekuensi, karena tidak semua pengguna pemancar radio mau bergabung dalam perkumpulan ini.
Demi ketertiban pemakaian frekwensi di Jakarta pada pertengahan 1967 atas prakarsa bapak Bambang Soehardi † selaku Ka Hubdam V Jaya diberlakukan wajib daftar bagi setiap Amatir radio dan broadcaster di Hubdam V Jaya dengan rekomendasi dari PARD dan masa berlakunya surat tanda pendaftarannya adalah 3 bulan, walaupun surat tanda Daftar baru keluar ± bulan Juni 1968.
Pada Akhir tahun 1967 atas prakarsa Dr. Rubiono Kertopati † (salah seorang perintis Lembaga Sandi Negara) selaku ketua Dewan Telkomunikasi, Koentojo † (YBØAV) selaku Sekretaris Dewan TelKom dan bapak Soerjadi † (YBØAZ) selaku Ka HubAd memanggil tokoh-tokoh dari berbagai perhimpunan Amatir Radio tersebut, guna membahas dan merumuskan ketentuan tentang kegiatan Amatir Radio di Indonesia. Hasil-nya, pada tanggal 30 Desember 1967 terbitlah Peraturan Pemerintah no. 21 tahun 1967 tentang Kegiatan Amatir Radio Indonesia, yang antara lain Membentuk Organisasi Amatir Radio Indonesia yang mewajibkan para Amatir Radio di Indonesia untuk bergabung di dalamnya, serta AD/ART diatur lebih lanjut oleh Menteri.

[edit] Terbentuknya Organisasi Radio Amatir Indonesia 9 Juli 1968
Daftar Anggota ORARI Pertama Indonesia tahun 1968
Ijin Amatir Radio YB0AC di tahun 1968
Atas dasar PP 21/1967 maka pada tanggal 9 Juli 1968 dilingkungan Sekretariat Negara pada waktu itu dan tanpa kesibukan yang menonjol dengan dihadiri para pimpinan perhimpunan Amatir Radio dan sejumlah calon anggota yang berdomisili terutama di pulau Jawa. Mereka berkumpul dan sepakat untuk melebur dalam sebuah wadah tunggal yang disebut sebagai ORARI – Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia. , Terbentuklah ORARI dan praktis pada awalnya hanya mencakup pulau Jawa yang terdiri atas 4 Region yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selanjutnya dalam kongres ke 2 namanya disempurnakan menjadi ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA (ORARI) . Dengan demikian tanggal 9 Juli 1968 merupakan hari lahirnya ORARI dan hari Amatir Radio Indonesia. Ketua ORARI Nasional dijabat oleh Bapak Koentoyo † (YBØAV). Dengan terbentuknya wadah yang sah ini maka, para Amatir merasa lega karena bisa secara sah melakukan kegiatannya.
Tenaga penguji di Dewan Telkom saat itu sangat terbatas dan hanya diperuntukan untuk menguji calon Operator dan Markonis radio maka, Dewan belum mungkin menyelenggarakan ujian untuk calon anggota ORARI dan untuk kebutuhan ini ORARI diberi wewenang sementara untuk menyelenggarakan sendiri ujian Amatir bagi calon anggotanya. Dan untuk mengurus keperluan perizinan seluruh anggota ORARI telah ditunjuk wakil tetap ORARI di Dewan Telekomunikasi RI, yaitu, Herry Sembel (YBØBR) dan Hasan Koesoema (YBØAH).
Station Amatir Radio YB0AC 1969
Dengan terbentuknya ORARI maka terjadilah masa transisi dalam meletakan istilah Amatir pada tempatnya, terutama dimasyarakat dan bahkan banyak diantara pengurus terutama didaerah masih mengidentikan kegiatan Amatir radio dengan Radio siaran non RRI. Hal ini terlihat dengan adanya radio-radio siaran dan badan-badan usaha yang melegalitaskan kegiatan siaran/ komunikasi usahanya dengan merekrut anggotanya menjadi anggota ORARI. Untuk mempersingkat masa transisi ini dan mencegah jangan adalagi suatu badan radio siaran atau badan lainnya mengajukan permohonan menjadi anggota ORARI maka pada Bulan Februari 1969 Bapak Koentoyo selaku Sekretaris Dewan Telekom menugaskan Bapak Engkus selaku staff Dewan Telekom dan Hasan Koesoema selaku wakil tetap ORARI di Dewan Telekom untuk memberikan pengarahan pada pembina dan pengurus ORARI di Jawa tengah dan Jawa Timur. Dari hasil pengarahan dan pengamatan ternyata Jawa tengah Bapak Imam Poerwito selaku KAHUBDAM Kodam Diponegoro dan selaku ketua ORARI sudah sejak awal membuat langkah - langkah antisipasi sepert melakukan screening calon anggota dengan ketat melalui ujian dan ini dibuktikan dengan terdominasinya kegiatan ORARI Semarang oleh anggota-anggotanya yang melakukan kegiatan amatir tulen, seperti pemancar rakitan sendiri kegiatan QSO sebagainya. Namun di jawa timur baru setelah diberikan pengarahan pembina ORARI Bapak Telwe baru menyadari akan pandangannya yang keliru tentang kegiatan amatir radio.